Скачать с ютуб EPISODE 7: MOVE ON DARI PROBLEMATIKA PERNIKAHAN - в хорошем качестве

EPISODE 7: MOVE ON DARI PROBLEMATIKA PERNIKAHAN -

Episode ketujuh PODCAST RELI: MOVE ON DARI PROBLEMATIKA PERNIKAHAN. Diagnosis penyakit kronis seringkali mengalami permasalahan rumahtangga: kadangkala hubungan antar pasangan bisa renggang, banyak kekhawatiran, kurangnya dukungan, kecemasan dan depresi akibat penyakit, kekhawatiran terkait masalah kehamilan dan keturunan, atau "berkurangnya kadar cintanya" karena pasangan yang menyintas penyakit kronis. Hal ini menjadi problematika tersendiri. Pada episode kali ini, kita mengulik bersama penyintas reumatik-autoimun dari Cirebon beserta dengan pasangannya. Kak Nailah Tresnawati yang sempat mengalami kegagalan dalam pernikahannya dan mengalami episode flare sampai terpaksa harus menggantung dahulu cita-citanya untuk mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus bergulat dengan permasalahan psikologisnya sampai akhirnya bisa move on dan mendapatkan kesempatan kedua dengan pasangannya saat ini yang sekaligus menjadi caregiver yang sangat peduli. Bagaimana kisahnya? Yuk, saksikan podcast seri ketujuh ini. Follow me here : Twitter : www.twitter.com/ relawanlupus Instagram : www.instagram.com/relawanlupus.official Facebook: www.facebook.com/RELIRelawanLupusIndonesia Facebook Fanpage : www.fb.com/relawanlupusindonesia =================================== RELI's NOTES Jenjang pernikahan adalah hal yang sakral dan diidamkan sebagian besar orang: menyatukan dua pribadi, dua hati, dan dua keluarga dari latar belakang berbeda dengan satu bahasa: cinta. Namun tidak dipungkiri bahwa perjalanan pernikahan tidaklah selalu mulus, apalagi pada penyintas reumatik-autoimun. Perubahan fisik, rutinitas berobat, berbagai kelemahan dan kekurangan seringkali menjadi masalah tersendiri bagi beberapa pasangan. Tetapi apakah hal-hal tersebut akan menjadi masalah? Kadangkala terjadi kekandasan rumah tangga, ataupun berbagai hal-hal yang tidak diinginkan seperti KDRT, maupun hal-hal lain. Hal ini pasti memberikan rasa takut, cemas, bahkan depresi tersendiri bagi penyintas. Dan seperti kita ketahui bersama: stress psikologis adalah pemicu flare yang sempurna. Pilihan untuk move on tentu tidak mudah. Tetapi bagaimanapun: life must go on. Tidak mungkin untuk tetap bergumul dengan depresi selama hidup. Masing-masing penyintas yang mengalami kegoncangan rumahtangga ini pasti mengalami pengalamannya sendiri-sendiri. Yuk, menatap masa depan, dan beranilah melangkah untuk menggapai asa. Minimal dengan memperbaiki kondisi psikis dahulu, mengikhlaskan apa yang telah lalu, menjaga kondisi dan menjadi lebih stabil -- mempersiapkan diri membangun diri yang baru -- become a new you. Luka itu pasti tetap ada, tetapi apa yang telah lalu itu haruslah dilewati -- this too shall pass. Masa lalu adalah pengalaman, masa kini adalah yang harus diperjuangkan, masa depan adalah harapan. Tetap semangat, dan jadilah tetap bermanfaat. Tetap aktif dan produktif. Jangan lupa pula: kunci utama adalah saling mengerti, jujur antar satu sama lain, saling menerima, dan didasari cinta yang konsisten dan persisten.