Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Training Of Trainer : Part 3 Mastering The Content (Arahan Metode Pembelajaran) в хорошем качестве

Training Of Trainer : Part 3 Mastering The Content (Arahan Metode Pembelajaran) 4 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Training Of Trainer : Part 3 Mastering The Content (Arahan Metode Pembelajaran)

Pernahkah Anda saat ikut pelatihan, harapannya bisa memiliki skill baru sesuai dengan judul pelatihan, namun kenyataannya, setelah selesai pelatihan Anda merasa tidak mendapatkan apa-apa? Jika ini terjadi pada Anda, bisa jadi salah satu penyebabnya ada di design modul pelatihan. Jika Anda mengharapkan memiliki skill baru, namun sepanjang pelatihan, Anda hanya diceramahi tentang bagaimana cara melakukan sesuatu tanpa pernah diminta mempraktekan keahlian tersebut di dalam kelas. Akibatnya Anda merasa bisa melakukan, padahal Anda tidak memiliki kesempatan untuk melatih keahlian Anda dikelas. Jadi bagaimana mungkin Anda tiba-tiba bisa melakukan? Menjawab kasus seperti ini, sangat erat kaitannya dengan kata kunci design modul ke dua, yaitu “A” atau Arahan metodologi pembelajaran. Masih ingat kan, formula untuk membuat design modul adalah TAMU. Dimana T nya adalah tujuan pelatihan, A nya Arahan Metodologi pembelajaran, M nya Manfaat pelatihan dan U nya adalah Urutan yang logis Yuk kita masuk pada huruf kedua, atau Arahan metodologi pembelajaran. Apa saja metodologi pembelajaran yang familiar Anda dengar? Yup betul, ada lecturing, facilitating, Focus group discussion, simulasi, role play, experience learning, dan lain-lain. Pemilihan metode pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kata efektif dan efisien. Dan pemilihan metode pembelajaran sangat erat kaitannya dengan tujuan pelatihan. Jika tujuan pelatihan Anda adalah awareness maka jika metode pelatihan yang dipakai adalah simulasi atau role play maka bisa dipastikan metode tersebut tidak efisien. Artinya tujuan pelatihan awareness akan tercapai atau effective, namun metode tersebut tidak effisien. Begitu juga dengan tujuan pelatihan berupa skill building, dan Anda menggunakan metode interactif dua arah. Maka yang terjadi metode tersebut tidak effective namun effisien untuk digunakan. Tidak effective nya karena tujuan pelatihan tidak akan tercapai, namun proses pelaksanaanya efisien, karena lebih cepat dilaksanakan. Jadi metode apa yang efektif dan efisien untuk tujuan pembelajaran? Dari grafik tersebut, perhatikan pada garis putih. Garis tersebut adalah garis metode pelatihan yang efektif dan efisien. Metode pelatihan dengan video, interaktif, exercise dan Work by training menjadi metode yang paling efektif dan efisien untuk tujuan pelatihan awareness dan knowledge. Metode pembelajaran video, interactive, positive modelling ataupun skill practice, tentunya familiar dengan Anda. Bagaimana dengan work by training atau WBT? Metode pembelajaran ini adalah mengajak peserta untuk jalan ke lokasi yang menjadi concern pembelajaran. Contohnya saja Anda ingin membangun awareness tentang pentingnya eliminase pemborosan, menggunakan metode pembelajaran WBT, Anda mengajak peserta untuk jalan ke lokasi yang banyak pemborosannya. Tujuannya, setelah peserta melihat secara langsung, maka peserta memiliki kesadaran tentang pentingnya mengeliminasi pemborosan. Jika metode-metode tadi menjadi metode yang efektif dan efisien untuk tujuan pelatihan awareness dan knowledge, bagaimana dengan tujuan pelatihan understanding dan skill building? Metode yang paling efektif dan efisien untuk tujuan Understanding adalah role play, positive modelling dan skill practice. Dan metode simulasi, On the job training, coaching dan mentoring menjadi metode yang paling effective untuk tujuan skill building. Ada metode pelatihan yang mirip-mirip, yaitu role play dan simulasi, Apa perbedaannya? Role play merupakan metode pembelajaran bermain peran. Contohnya saja saat Anda belajar coaching, facilitator kelas Anda membuat role play, dimana Anda menjadi seorang coach, dan kasus coachingnya sudah disiapkan oleh fasilitator Anda. Dimana bisa jadi kasus tersebut tidak related dengan pekerjaan Anda sehari-hari. Bagaimana dengan simuasi? Metode simulasi adalah memindahkan situasi real di tempat kerja ke dalam ruangan pembelajaran. Contohnya adalah, simulasi pesawat terbang. Situasi saat membawa pesawat terbang dan bertemu dengan turbulensi, dan kasus-kasus yang terjadi selama penerbangan di bawa ke dalam ruang simulasi. Sebaliknya jika yang digunakan adalah role play, maka kasus nya bisa jadi tidak related, atau alat peraganya bisa jadi tidak menyerupai aslinya. Jadi, bagaimana dengan design pembelajaran Anda, apakah sudah efektif dan efisien? Jika sudah saatnya masuk pada huruf ketiga dari TAMU, yaitu huruf M atau manfaat pelatihan. Ingat orang akan mempraktekan apa yang dipelajari di kelas jika dia merasa memiliki manfaat untuk menerapkan. Sehingga huruf ketiga ini menjadi salah satu huruf kritikal dalam penyususan design pelatihan. Seperti apa cara membuatnya, nantikan video berikutnya tentang M atau manfaat pelatihan.

Comments