У нас вы можете посмотреть бесплатно Barter Dua Gembong Narkoba Thailand-Indonesia, Mungkinkah? или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
Polri menangkap gembong narkoba paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Sulaiman, di Bali, Kamis (30/5/2024). Berbekal penangkapan ini, polri berharap bisa melakukan barter dengan buron utama kasus serupa yakni Fredy Pratama yang diduga masih bersembunyi di Thailand. Kepala Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Minggu (2/6/2024), menyebut, saat penangkapan Chaowalit di Bali, polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain empat telepon genggam dan identitas palsu berupa kartu tanda penduduk, serta kartu keluarga dan akta kelahiran atas nama Sulaiman sebagai penduduk dari Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Wahyu menjelaskan, dasar penangkapan terhadap Chaowalit adalah adanya red notice dari Kepolisian Thailand yang dikeluarkan pada 16 Februari 2024. Chaowalit merupakan bandar besar narkoba serta gangster kelas wahid di Thailand. Chaowalit sudah ditahan atas berbagai tindak pidana di Thailand, tetapi melarikan diri saat dalam pemeriksaan di rumah sakit setempat. Chaowalit terkait jaringan narkoba internasional di Thailand, Myanmar, dan Australia. Chaowalit diperkirakan masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur laut. Ia sampai di Indonesia setelah menempuh perjalanan selama 17 jam dengan menggunakan speed boat. Setelah sampai di Indonesia, ia dibantu WNI berinisial FS membuat identitas palsu sebagai WNI atas nama Sulaiman. Chaowalit sudah mengenal FS sejak masih berada di Thailand. Selama menjadi buron, Chaowalit berpindah-pindah tempat tinggal, dari apartemen ke apartemen hingga ke hotel di Medan. Ia pun diketahui berada di Bali sejak 20 Mei untuk berlibur. Dalam berkomunikasi, Chaowalit menggunakan aplikasi Google Translate karena tidak bisa berbahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia. Kepolisian juga masih menyelidiki keterkaitan antara Chaowalit dan bos besar sindikat narkoba jaringan Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara, yakni Fredy Pratama. Saat ini Fredy diduga kuat berada di perbatasan Thailand dan Myanmar. Polri akan segera mengirim tim ke Thailand untuk menangkap Fredy. Mereka juga akan bekerja sama dengan kepolisian Thailand. Fredy diketahui menjadi bandar narkoba sejak 2009 dan masuk daftar pencarian orang pada 2014, tetapi belum pernah ditangkap. Fredy yang memiliki nama alias Amang, Aming, Escobar, Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag, dan Mojopahit saat ini menjadi bandar narkoba terbesar di Indonesia. Ia mengendalikan peredaran narkoba di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Fredy juga mengedarkan narkoba ke Malaysia. Sindikat Fredy Pratama sulit ditelusuri karena menggunakan Blackberry Messenger (BBM) dalam berkomunikasi. Fredy memiliki anak buah yang tak sedikit. Pada 2020-2023, sebanyak 884 orang yang menjadi bagian dari sindikat Fredy ditangkap dengan total peredaran narkoba mencapai 10,2 ton sabu dan 116.346 butir ekstasi di Indonesia dan Malaysia. Pada 4 April 2024, kepolisian menangkap empat anak buah Freddy di Sunter, Jakarta Utara. Sahabat Kompas bisa baca artikel lainnya di tautan berikut: Tangkap Buron Thailand Chaowalit, Polri Berharap Bisa ”Barter” dengan Fredy Pratama – https://komp.as/3R5Mvz1 #polri #narkobaberbahaya #indonesia #thailand ===================================== Simak kumpulan video berita Harian Kompas: https://klik.kompas.id/videoberita Info langganan harian Kompas & www.kompas.id: https://komp.as/LihatBerita Subscribe Youtube Harian Kompas: https://bit.ly/3bIgBY9 Ikuti media sosial Harian Kompas Twitter: / hariankompas Facebook: / Instagram: / hariankompas