Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Tangkahan, Wisata Menawan di Tengah Hutan Tropis в хорошем качестве

Tangkahan, Wisata Menawan di Tengah Hutan Tropis 5 лет назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Tangkahan, Wisata Menawan di Tengah Hutan Tropis

LANGKAT – Sumatera Utara dikenal dengan panorama alamnya yang sangat indah. Berbagai destinasi wisata akan dapat memanjakan pengunjung, salah satunya adalah Tangkahan. Lokasi wisata yang menawan ini berada di tengah hutan tropis sehingga wisatawan dapat menikmati keindahannya yang tersembunyi. Tangkahan mendapat julukan sebagai The Hidden Paradise in North Sumatra. Menyambangi lokasi ini, maka pengunjung akan dapat menikmati suasana hutan serta alam yang masih terjaga. Lokasi wisata yang berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara ini dikenal sebagai tempatnya gajah-gajah liar dan sungai yang masih terjaga kebersihannya. Destinasi wisata ini tepatnya terletak di antara dua desa yaitu Namo Sialang dan Sei Serdang. Ekowisata Tangkahan hadir di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang terletak di Kabupaten Langkat. Tangkahan mulai ramai dikunjungi karena panorama alamnya yang menakjubkan dan kesegaran udara yang disuguhkan membuat siapa saja betah berlama-lama di sini. Berbagai macam pohon yang tumbuh serta vegetasi hutan tropis berpadu dengan lahan berbukit-bukit menjadikan Ekowisata Tangkahan tidak hanya sekadar tempat wisata namun juga dapat menjadi tempat belajar mengenai alam, mahluk hidup, flora dan fauna. Hutan Tangkahan umumnya sangat lebat di mana terdapat sungai, air terjun, air panas, lembah bahkan tumbuhan langka seperti Raflessia juga ada di tempat ini. Satu kegiatan unik yang jarang ditemukan di tempat wisata lain adalah kesempatan bisa memandikan gajah dan menungganginya sambil menjelajah hutan. Setelah lelah seharian, pengunjung bisa mencoba merilekskan tubuh dengan mandi air panas atau mandi di air terjun. Kali ini, bertepatan bulan Ramadhan 1439 H, Jumat dan Sabtu (25-26/5) Tim Media Kreatif Biro Humas dan Keprotokolan Pemprovsu berkesempatan melakukan perjalanan ke tempat wisata Tangkahan ini untuk mendokumentasikan objek wisata Tangkahan yang identik dengan gajah-gajahnya. Pengunjung yang datang ke Tangkahan, sudah pasti bertujuan ingin melihat gajah. Sebab, Tangkahan juga dikenal sebagai penangkaran atau pusat konservasi gajah di Sumut. Tidak heran ada beberapa turis asing yang rela menjadi donatur untuk perawatan gajah-gajah di sini. Melihat gajah-gajah di Tangkahan tidak dipungut biaya, cukup membayar retribusi di pos masuk objek wisata Tangkahan. Namun, untuk memandikan gajah (Elephant Bathing) harus membeli tiket seharga Rp100vribu/orang. Tiket dapat dibeli di Tangkahan Visitor Center dekat parkiran umum yang ada di kawasan conservastion response unit (CRU). Kordinator pelatih Gajah, Sudiono, menjelaskan ada 9 ekor gajah yang terlatih dan 3 di antaranya masih anak-anak. Namun ada juga beberapa gajah liar yang hidup di sekitaran hutan. “Sejak mandiri kita menghidupi gajah-gajah ini dari hasil kunjungan tamu,” katanya. Untuk menempuh lokasi Tim Media Kretif yang memulai perjalanan dari Medan ke Tangkahan memang memakan waktu cukup lama. Karena jalan bebatuan sekitar 19 KM lebih dari Kuala Sawit menjadi tantangan yang cukup berat. Sampai dilokasi, Tim juga harus menunggu waktu memandikan gajah yang terjadwal pukul 16.00 WIB. Padahal, saat itu waktu masih menunjukkan pukul 14.00 WIB tentu menunggu hal yang membosankan. Namun, tidak halnya di lokasi ini, Tangkahan mampu membunuh rasa bosan para pengunjung. Tim Media Kreatif dapat melihat-lihat panorama alam yang indah ditambah udara yang sejuk menyapu kulit. Sehingga tak terasa, tepat pukul 16.00 WIB dari kejauhan beberapa gajah bersama para Mahot (Pawang Gajah) diikuti anak-anak turun ke sungai. Sebelum masuk ke sungai, gajah-gajah diperintahkan untuk mengeluarkan kotorannya di area yang ditetapkan oleh para Mahot. Tujuannya agak Gajah tidak membuang kotorannya ke sungai, karena akan mencemari sungai. Nah, bagi wisatawan yang tidak membeli tiket, tidak diperbolehkan mendekati gajah-gajah tersebut. Hanya bisa melihat dari jauh saja. Namun, Tim Media Kreatif berkesempatan memandikan langsung gajah-gajah tersebut dengan menggunakan sikat. Selain itu, gajah pun ikut memandikan Tim Media Kreaif dengan cara menyemprotkan air sungai melalui belalainya.

Comments