Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Eksistensi Etnis Cina di Tengah Kota Syariah (Bukti Keberagaman di Aceh) в хорошем качестве

Eksistensi Etnis Cina di Tengah Kota Syariah (Bukti Keberagaman di Aceh) 7 лет назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Eksistensi Etnis Cina di Tengah Kota Syariah (Bukti Keberagaman di Aceh)

Kota Banda Aceh adalah salah satu kota yang diberikan hak otonomi daerah untuk melaksanakan hukum syariat Islam. Masyarakat Banda Aceh khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya diwajibkan untuk mengikuti aturan hukum ini, seperti harus berpakaian yang islami, pria dan wanita wajib menutup aurat, dilarang berkhalwat laki-laki dan perempuan, tidak boleh mengonsumsi khamar, dan lain sebagainya. Tentu siapa saja yang melanggaran aturan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan qanun yang telah ditetapkan. Di balik segala aturan syariat Islam yang berlaku tersebut, terdapat sekelompok masyarakat yang bukan beragama Islam tetap tinggal bersama. Mereka adalah etnis Cina yang mayoritas beragama Budha. Maka timbul pertanyaan, bagaimana keberterimaan mereka ketika mereka berada di negeri syariah tersebut. Bagaimana ikatan toleransi yang terjalin sehingga masyarakat Aceh dulu dapat menerima kedatangan orang-orang Cina yang berbeda etnis dan bahkan berbeda agama tersebut. Padahal, pada zaman dahulu, Aceh sangat dikenal dengan wilayah yang sangat sensitif dengan hal yang berkaitan keagamaan. Maka dari itu, peristiwa ini perlu digali kembali, bukan untuk mengorek-ngorek luka lama, melainkan untuk menjaga keutuhan sejarah. Rasa bhineka tunggal ika ini perlu direkam jejaknya agar tidak terjadinya kesalahpahaman atau perselisihan di masa anak cucu kita nanti. Tidak hanya itu, masyarakat beretnis Cina ini sangat konsisten terhadap budaya nenek moyang mereka. Bagaimana cara mereka melestarikan budaya nenek moyang mereka di tengah masyarakat Aceh yang kental dengan budaya Aceh yang islami? Bagaimana cara mereka berinteraksi dengan masyarakat Aceh sehingga mereka mampu menguasai perekonomian/perdagangan di Banda Aceh tanpa adanya konflik? Bahkan, secara riil, mereka mampu menjalin keakraban dengan masyarakat Aceh umumnya,khususnya masyarakat Kota Banda Aceh. Poin-poin yang telah disebutkan tadi menjadi hal yang sangat penting untuk direkam sehingga menjadi pembelajaran baru untuk ditelusuri dan menjadi suatu simbol pemersatu antara masyarakat pribumi aceh maupun masyarakat tionghoa yang berada di Aceh.

Comments