У нас вы можете посмотреть бесплатно Berkat Adanya bendungan di NTT или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan ketahanan air di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang pada tahun 2018 dan Rotiklot di Kabupaten Belu pada 2019. Ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. Bahwa kunci kesejahteraan di NTT adalah air. Untuk itu, pemerintahannya membangun Bendungan Rotiklot. "Dengan air ini, mungkin panen setahun sekali, menjadi dua, tiga kali panen, yang dulunya tidak bisa nanam apa-apa jadi bisa nanam apa saja," Bendungan Rotiklot merupakan satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pada 2015-2019. Groundbreaking bendungan ini dilakukan oleh Jokowi pada 28 Desember 2015. Untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan di NTT, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Ditjen SDA secara bertahap meningkatkan jumlah tampungan air di Provinsi NTT. Keberadaan tampungan air seperti bendungan dan embung sangat penting karena musim hujan di NTT sangat pendek, yakni 3-4 bulan. Bendungan Raknamo dikerjakan sejak Januari 2015. Proyek ini pun selesai setahun lebih cepat dari target Januari 2019 menjadi Desember 2017. Bendungan pertama Jokowi ini memiliki volume 16 juta meter kubik air dan bisa mengairi lahan seluas 1.250 hektare. Bendungan ini juga bisa menjadi sumber air baku di Kabupaten Kupang 100 liter per detik, juga mampu menghasilkan listrik 0,22 megawatt.