У нас вы можете посмотреть бесплатно INDAHNYA KANTOR PUSAT QIRAATI TEGALWATON, SALATIGA JAWATENGAH или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
Dikisahkan, suatu saat, KH. Dachlan Salim Zarkasyi merasa gelisah saat mengenalkan huruf Al-Qur’an dengan Kaidah Baghdadiyah kepada murid-muridnya. Sebab, para murid merasa kesulitan. Senafas dengan itu, Kyai Dachlan telah mengamati banyak murid memiliki bacaan lancar, tetapi tidak sesuai dengan standar tajwid. Atas kegelisahan tersebut, Kyai Dachlan berinisiatif merumuskan metode baca Al-Qur’an sendiri sebagai jalan keluar dari permasalahan di tengah masyarakat. Qira’ati digunakan sebagai bahan ajar pada semua jenjang umur dan tingkatan, mulai dari anak usia dini sampai dewasa, mulai jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi, terkhusus lagi digunakan di Lembaga Pendidikan Al-Qur’an seperti TPQ dan sekolah Formal. Dari sisi sanad keilmuan, Kyai Dachlan berguru kepada beberapa orang ulama Al-Qur’an, seperti KH. Asrar bin KH. Ridwan Kaliwungu-Semarang. Kyai Asrar Kaliwungu-Semarang tersambung kepada Kyai Ahmad Badawi yang menjadi salah seorang murid langsung dari KH. Muhammad Munawwir Krapyak. Kyai Dachlan juga pernah berguru kepada KH. Abdullah Umar Al-Samaranī, Imam besar masjid Kauman Semarang yang juga pendiri sekaligus pimpinan pondok pesantren tahfiẓ Al-Qur’an, sebelah utara masjid Kauman. Menurut sumber lain, KH. Abdullah Umar ini murid KH. Arwani Kudus. Distingsi yang menjadi ciri khas metode ini, buku ajarnya “Qiraati” tidak diperjualbelikan bebas, namun dapat diperoleh melalui koordinator suatu daerah yang disepakati koordinator pusat Qira’ati di Semarang. Distingsi lainnya, setiap pengajar Qira’ati harus melewati rangkaian pembinaan dan pengujian untuk dapat memperoleh “syahadah” (sertifikat) dari koordinator suatu daerah. Metode Qira’ati dapat digunakan secara efektif jika pembelajarannya melalui lembaga dengan nama Taman Pendidian Al-Qur’an atau TPQ. Melalui Lembaga TPQ, santri dimungkinkan ikuti tahapan pembelajaran klasikal dan individual secara kontinyu dan berkesinambungan dari kelas dasar sampai kelas Al-Qur’an.