Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Riwayat Mbah Djaelani - Kajeksan ( 1 ) в хорошем качестве

Riwayat Mbah Djaelani - Kajeksan ( 1 ) 3 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Riwayat Mbah Djaelani - Kajeksan ( 1 )

Mbah Djaelani menjadi legenda di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Desa Kajeksan. Ia terkenal dengan lelaku yang aneh-aneh atau khoriqul adah. Walaupun ia termasuk min jumlatil auliyaillah, namun tidak banyak orang yang tahu tentang riwayat dan leluhur Mbah Djaelani. Konon, beliau anak seorang petani biasa. Nama ayahnya tidak diketahui. Ibunya bernama Mbah Sarmi. Ada juga yang menyebutkan kalau nama ibunya adalah Kamirah, asli Desa Kajeksan. Mbah Djaelani mempunyai empat saudara, yaitu Karno, Karmin, Karmina dan Karimah. Mbah Djaelani sendiri adalah anak keempat. Nama asli Mbah Djaelani adalah Karbi. Namanya berganti menjadi Djaelani setelah mondok di Panji, Buduran, Sidoarjo. Di Pondok Panji, Mbah Djaelani dikenal sebagai santri yang sangat sabar. Pada saat ia mondok, kala itu pondok diasuh olek Romo K.H. Chozin bin Choiruddin (wafat 1955). Mengenai tahun berapa Mbah Djaelani dilahirkan dan wafat, baik keluarga maupun masyarakat Tulangan, tidak banyak yang mengetahui pasti. Menurut penuturan Mas'ud Said, Mbah Djaelani wafat pada tanggal 15 Ramadhan malam Senin tahun 1313 Hijriah atau tahun 1892 M. Tapi menurut Suwandi, ayah dari Abah Jamil, bahwa Mbah Djaelani wafat pada tahun 1913, pada umur 30 tahun. Meskipun tidak diketahui siapa ayah beliau dan konon katanya orang tuanya hanya petani biasa, saya yakin, kalau ditelaah lebih jauh, tidak mungkin kalau beliau anak petani biasa. Pasti di dalam diri beliau masih mengalir darah (dzuriyah) dari para alim ulama. Yang nantinya tersambung kepada junjungan kita, Rasulullah SAW. Al-ulama'u warosatul ambiya'. Yang paling penting adalah agar kita bisa meneladani para alim ulama. Cinta ulama sama saja dengan cinta Kanjeng Nabi. Aamiin Allahumma Aamiin. Wallahu'alam bisshowab. Mohon maaf (ralat) : untuk foto ilustrasi dalam video yang betul adalah foto dari almaghfurlah Romo Kyai H.R. Abbas bin Khozin bin Khoiruddin. Karena keterbatasan informasi, mohon ma'af yang sebesar-besarnya. 🙏🙏🙏

Comments