Скачать с ютуб Pemalakan/Premanisme Part 1 в хорошем качестве

Pemalakan/Premanisme Part 1

Pemalakan oleh oknum yang mengatasnamakan ormas tertentu sering terjadi sehari-hari. Pelaku tak pandang bulu. Mulai dari kalangan menengah, hingga pedagang kecil di pinggir jalan, sering mengalami pemalakan. Ketidakberanian korban untuk melawan atau enggan melaporkan, membuat tindakan semacam ini semakin marak terjadi. Alasan meminta uang bermacam-macam, ada Uang Pembinaan Ormas, Uang Kemanan dan Uang Pembagian Rejeki karena orang luar yang mendapat rejeki di daerahnya karena pelaku mengaku warga asli daerah tersebut. Berbagai dalih atau alasan itu, sebenarnya sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat. Karena secara esensial, para pelaku hanya meminta uang secara cuma-cuma dengan paksaan dan tekanan, baik secara fisik maupu verbal. Sebenarnya banyak pihak yang terkait dalam masalah ini. Pihak aparat keamanan, Organisasi Masyarakat (Ormas) yang nama organisasinya sering dikait-kaitkan saat menjalankan aksi ini, dan masyarakat sebagai korban. Aparat keamanan, dalam hal ini polisi, tentu menjadi pihak yang berwenang, karena masalah ini sangat meresahkan warga. Ormas harus menjelaskan dan mengklarifikasi permasalahan ini. Mengingat pelaku sering membawa-bawa nama ormas tertentu. Sedangkan masyarakat, harus mengambil peran untuk berani melaporkan masalah ini kepada pihak terkait. Masyarakat sendiri harus kompak untuk bersama-sama menemukan cara mangatasi atau mengantisipasi agar aksi ini tidak terjadi. Setidaknya, masyarakat memahami bahwa aksi semacam ini tidak dibenarkan dan tidak memberikan sikap permisif. Ketiga elemen (Polisi, Ormas, dan Masyarakat) sudah saatnya menjalin komunikasi agar satu sama lain tidak melakukan pembiaran. Ini harus dilakukan. Kecuali kalau kita sama-sama ingin membiarkan negara kita menjadi negara preman.