Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Jejak Sejarah dan Filosofi di Yogyakarta в хорошем качестве

Jejak Sejarah dan Filosofi di Yogyakarta 1 день назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Jejak Sejarah dan Filosofi di Yogyakarta

Kandang Menjangan Krapyak adalah salah satu situs bersejarah yang terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta, tepatnya di desa Krapyak, sekitar 3 km dari pusat keraton. Bangunan ini memiliki peranan penting dalam sejarah dan budaya Kesultanan Yogyakarta, serta menyimpan nilai-nilai filosofis yang berhubungan dengan konsep kehidupan masyarakat Jawa. Sejarah dan Fungsi Kandang Menjangan Krapyak Kandang Menjangan Krapyak dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I sekitar abad ke-18. Awalnya, bangunan ini digunakan sebagai tempat berburu dan penangkaran menjangan (rusa), yang pada waktu itu menjadi bagian dari kegiatan rekreasi sekaligus ritual perburuan bagi keluarga kerajaan. Menjangan merupakan hewan yang dianggap istimewa dan memiliki makna simbolis dalam tradisi Jawa, sehingga perburuan ini bukan sekadar hobi, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap alam. Kata "Krapyak" sendiri merujuk pada nama desa tempat bangunan ini berada. Krapyak dulunya merupakan hutan lebat yang menjadi habitat alami menjangan dan berbagai satwa liar lainnya. Kandang Menjangan Krapyak dibangun untuk mengakomodasi kegiatan perburuan tersebut dan memastikan bahwa hewan-hewan tersebut terjaga dengan baik sebelum perburuan dimulai. Arsitektur Kandang Menjangan Krapyak Secara arsitektur, Kandang Menjangan Krapyak berbentuk bangunan persegi dengan dinding tebal dari batu bata. Bangunan ini memiliki empat pintu di setiap sisinya, yang menunjukkan kemudahan akses dari berbagai arah. Meskipun terlihat sederhana, bangunan ini menyimpan makna mendalam terkait kekuatan, keabadian, dan kelangsungan tradisi keraton. Keberadaan empat pintu juga melambangkan keterbukaan terhadap dunia luar, di mana Keraton Yogyakarta tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menerima pengaruh dari luar dengan bijaksana. Filosofi Jawa sering kali tercermin dalam arsitektur, termasuk bagaimana setiap elemen memiliki makna yang selaras dengan alam dan kehidupan manusia. Makna Filosofis Kandang Menjangan Krapyak Kandang Menjangan Krapyak bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol penting dalam filosofi Jawa. Letaknya yang berada di poros imajiner antara Gunung Merapi dan Pantai Selatan (Laut Kidul) mencerminkan konsep keseimbangan kosmis. Dalam kepercayaan Jawa, Gunung Merapi dianggap sebagai simbol kekuatan maskulin (kekuatan alam yang mencipta), sementara Laut Kidul dianggap sebagai simbol kekuatan feminin (alam yang memelihara dan merusak). Kandang Menjangan Krapyak berada di tengah-tengah, melambangkan keseimbangan antara kedua kekuatan alam tersebut. Selain itu, menjangan sendiri dianggap sebagai simbol keanggunan, kelembutan, dan ketenangan. Dengan demikian, tempat ini juga melambangkan upaya manusia dalam menjaga harmoni dengan alam dan memelihara keseimbangan antara kekuatan batin dan fisik. Fungsi Saat Ini Meskipun saat ini Kandang Menjangan Krapyak tidak lagi digunakan sebagai tempat perburuan, bangunan ini tetap dijaga sebagai situs bersejarah yang melambangkan kejayaan masa lalu Kesultanan Yogyakarta. Tempat ini sering dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik dengan sejarah, budaya, dan arsitektur Jawa. Sebagai salah satu bagian dari rute perjalanan spiritual "Sumbu Filosofi Yogyakarta" yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Keraton, hingga Pantai Parangtritis, Kandang Menjangan Krapyak tetap memiliki posisi yang signifikan dalam kehidupan spiritual dan budaya Yogyakarta. #kulinerjogja #pesonawisatajogja #paketwisatamurahjogja #wisatajogja #paketwisatajogja #wisata #tugujogja #destinasijogja

Comments