У нас вы можете посмотреть бесплатно TARI “MANDATARA AVADANA” - Aktualisasi Nilai Relief Candi Borobudur Melalui Seni Tari или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
(Interpretasi dari Relief Jataka, Panil 31-50) Oleh: Sanggar Kinnara Kinnari, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur NARASI: Kisah mengenai Raja Uposadha dan Permaisuri yang merindukan seorang anak untuk meneruskan pemerintahannya. Berbagai cara dilakukan, berbagi derma kepada rakyatnya yang miskin. Hingga suatu hari menemui sang Pertapa dan meminum air yang seharusnya diminum oleh permaisuri sehingga mengandunglah Sang Raja di dahinya. Kemudian lahirlah putranya diberi nama Mandhatar. Mandhatar memiliki kesaktian dan kepiawaian. Saat Sang Raja meninggal, Mandhatar naik tahta menjadi Raja yang tidak terkalahkan dan penguasa di dunia. Raja Mandhatar mampu menciptakan hujan padi dari langit, menurunkan hujan kain berlembar-lembar, aneka warna dan bentuknya, serta hujan emas permata. Rakyat menyambut gembira hujan busana dari langit tersebut, hingga suatu hari Raja Mandhatar ingin menguasai surga Tryasringsa dikarenakan perkataan Yaksa Diwaukasa. Setelah penobatan Sakra dan Mandhatar di tahta yang sama di Surga, datanglah serangan Asura dan berhasil dikalahkan dengan bantuan Raja Mandhatar, yang menjadi samakin congkak dan semakin berkeinginan untuk menguasai surga Tryasringsa. Saat ia akan melaksanakan niatnya, Raja Mandhatar terpental dan terusir dari surga, lalu mencapai titik kesadaran.