У нас вы можете посмотреть бесплатно JANDA TINGGAL DI GUBUK KECIL, WARGA GOTONG-ROYONG BANGUNKAN RUMAH или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
Sebuah rumah berukuran 3x4 meter persegi, milik Sarinah, warga Dusun Nadri Desa Krendetan Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Sabtu (9/9) didatangi oleh Ganjar Pranowo. Kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah ini untuk melakukan bedah rumah bersama dengan warga. Mbah Sarinah, yang mengaku berumur 80 tahun ini telah tinggal di rumah berukuran kecil dan reyot ini selama lebih dari 20 tahun. Kondisi kemiskinan mbah Sarinah yang tinggal sendirian di rumah dengan kondisi tak layak huni ini kemudian mendapat perhatian warga dan diteruskan kepada Gubernur Jateng. Selain kondisi yang tak layak huni, rumah yang menyerupai gubuk ini juga minim perabot, lampu penerangan dan sarana MCK. Dalam kunjungannya ke Purworejo, Ganjar menyempatkan untuk mendatangi dan memulai pengerjaan membangun rumah untuk mbah Sarinah. Aksi peduli terhadap warga miskin ini mendapat apresiasi tinggi dari Ganjar. Ia bersama pemangku desa dan warga, bergotong-royong mengumpulkan dana hingga akhirnya dapat untuk membedah rumah. "Semangat dari warga ini sangat bagus, kita bersama-sama urunan untuk bangun rumah yang layak untuk mbah Sarinah", ujar Ganjar. Meski awalnya tidak mau pindah ataupun dibangunkan rumah layak, mbah Sarinah mengaku senang dengan adanya aksi sosial ini. "Kulo seneng wonten mriki, omahe cedak karo Masjid", terang Sarinah. Dengan ditandainya pembangunan rumah ini, nantinya progres pembangunan akan dilaporkan kepada gubernur. Selain mbah Sarinah, Ganjar mengaku akan terus mencari rumah tak layak huni yang berada di wilayah Jawa Tengah untuk diperbaiki dengan penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat.