У нас вы можете посмотреть бесплатно Align With God - Selaras Dengan Tuhan или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
Shalom saudara-saudara, hari ini saya ingin berbagi sebuah renungan tentang "Align with God," atau dalam bahasa Indonesia, bagaimana kita bisa selaras dengan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita mulai dengan membaca Markus 11:22: "Yesus menjawab mereka: 'Percayalah kepada Allah!'" Kita semua tahu, percaya kepada Tuhan adalah fondasi iman kita. Tetapi apa artinya sebenarnya percaya kepada Allah? Apakah itu sekedar keyakinan bahwa Tuhan ada? Atau lebih dari itu? Saya percaya bahwa percaya kepada Tuhan berarti sepenuhnya mengandalkan-Nya, tidak hanya dalam hal-hal besar, tetapi juga dalam hal-hal kecil sehari-hari. Kita seringkali ingin mengontrol segala sesuatu dalam hidup kita, namun Yesus mengingatkan kita untuk menyerahkan semuanya kepada Tuhan, karena hanya Dia yang benar-benar tahu apa yang terbaik. Kemudian, di Markus 11:23, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya." Ini adalah ayat yang sangat kuat. Yesus mengatakan bahwa dengan iman, kita bisa memindahkan gunung! Tetapi, bagaimana kita bisa mencapai iman sebesar itu? Apakah mungkin kita bisa sepenuhnya tidak bimbang? Jawabannya adalah: tidak. Kita tidak bisa melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Ketidakbimbangan dan keyakinan penuh bahwa sesuatu akan terjadi bukanlah kemampuan kita secara alami, melainkan sebuah pemberian dari Tuhan. Tuhanlah yang memberikan iman kepada kita, dan iman ini tumbuh seiring dengan hubungan kita yang semakin dekat dengan-Nya. Lalu, di Markus 11:24, Yesus menambahkan: "Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." Pertanyaannya, bisakah kita sepenuhnya percaya bahwa doa kita akan terjawab? Seringkali kita merasa sulit untuk percaya sebelum kita melihat hasilnya. Tapi di sinilah iman kita diuji. Bahkan percaya bahwa doa kita telah dikabulkan adalah karunia dari Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa bukan kemampuan kita yang membawa jawaban doa, tetapi kasih karunia Tuhan yang menggerakkan kita untuk percaya. Namun, ada satu syarat penting yang sering kali kita lupakan. Di Markus 11:25, Yesus berkata: "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." Pengampunan. Pengampunan adalah kunci penting dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. Mengapa? Karena tanpa pengampunan, hati kita terhalang untuk menerima segala anugerah yang Tuhan siapkan. Kita sering kali membawa kekecewaan, kemarahan, dan luka di hati kita, dan ini bisa menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Yesus bahkan memperingatkan di Markus 11:26: "Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu." Ini adalah peringatan yang serius. Tidak ada doa yang bisa efektif jika kita menyimpan kebencian atau tidak memaafkan orang lain. Jadi, pertanyaannya adalah: siapa yang harus kita ampuni? Bisa jadi kita perlu mengampuni pasangan, keluarga, teman, rekan kerja, atau bahkan diri kita sendiri. Terkadang kita merasa kecewa dengan Tuhan karena situasi hidup yang tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Atau, tanpa sadar, kita marah pada diri sendiri karena kesalahan di masa lalu. Mengampuni bukanlah hal yang mudah. Ada orang yang mengira mereka sudah mengampuni, tapi ketika mereka berinteraksi dengan orang tersebut, mereka masih merasa tersulut emosi. Ini menunjukkan bahwa ada akar kepahitan yang belum tercabut sepenuhnya. Jadi, bagaimana kita bisa mendapatkan iman yang kuat dan hati yang tidak bimbang seperti yang Yesus ajarkan? Jawabannya adalah dengan membereskan segala sesuatu dalam hati kita. Pengampunan adalah langkah pertama. Ketika kita membuang semua 'sampah' dalam hati kita dan tidak ada lagi yang menghalangi kita, maka kita bisa lebih mudah mendengar suara Tuhan, lebih selaras dengan-Nya. Hidup kita akan berubah. Kita akan selaras dengan Tuhan. Apa yang kita minta dan doakan akan lebih mudah dikabulkan karena hati kita sudah bersih, sudah terhubung dengan kehendak-Nya. Bahkan sebelum kita menerima jawaban doa, kita sudah merasakan bahwa Tuhan sedang bekerja. Kesimpulannya, untuk mencapai kehidupan yang selaras dengan Tuhan, kita harus mulai dari hati kita. Kita perlu mengampuni, membersihkan segala kekecewaan, dan melepaskan semua beban yang kita bawa. Ketika kita sudah melakukan itu, iman kita akan tumbuh, dan kita akan melihat karya Tuhan nyata dalam hidup kita. Bahkan, sebelum kita berdoa, kita sudah merasakan bahwa Tuhan sedang bekerja menggenapi kehendak-Nya dalam hidup kita. Terima kasih telah mendengarkan renungan ini. Semoga renungan ini menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan memberkati.