Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Diskusi Publik - Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat в хорошем качестве

Diskusi Publik - Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat 1 месяц назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Diskusi Publik - Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat

Pengetatan kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia baru-baru ini menjadi topik penting dalam mengatasi tantangan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Indonesia tumbuh sebesar 5,05% pada 2023 yang lebih rendah dari target APBN, yaitu 5,3%. Hal ini mencerminkan adanya penurunan performa ekonomi yang signifikan, yang salah satunya disebabkan oleh pengetatan kebijakan ekonomi baik dari sisi moneter maupun fiskal. Dengan pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mencapai status negara maju sebesar minimal 6% pada tahun 2045, perlambatan ini tentu menjadi tantangan besar bagi perekonomian nasional. Di sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah pengetatan melalui kenaikan suku bunga acuan sejak Agustus 2022, mengikuti pergerakan suku bunga the Fed yang juga meningkat. Namun, transmisi dari kebijakan tersebut berdampak pada penurunan permintaan kredit, yang pada akhirnya menurunkan permintaan agregat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Suku bunga acuan yang mencapai 6% pada akhir 2023 dan penyerapan likuiditas melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) menunjukkan pengetatan signifikan, yang juga memicu penurunan daya beli masyarakat. Dari sisi fiskal, pemerintah juga melakukan pengetatan dengan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% pada tahun 2022. Kenaikan PPN ini memberikan dorongan bagi penerimaan negara, tetapi juga menurunkan daya beli masyarakat, terutama bagi golongan menengah ke bawah. Hal ini terlihat dari penurunan inflasi inti dari 3,36% pada 2022 menjadi 1,8% pada 2023, serta penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Selain pengetatan moneter dan fiskal, faktor eksternal seperti harga komoditas dunia juga turut mempengaruhi perekonomian Indonesia. Meski harga komoditas yang tinggi memberikan dorongan bagi ekonomi nasional, peningkatan inflasi bahan makanan justru memberikan tekanan pada masyarakat. Dalam rangka menyikapi kebijakan dan kondisi ekonomi ini, INDEF berinisiatif untuk menyelenggarakan diskusi publik online dengan tema “Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat”. Diskusi publik ini diharapkan dapat memberikan evaluasi, pandangan ke depan, serta rekomendasi kebijakan dari pengetatan instrumen kebijakan tersebut pada kesejahteraan masyarakat.

Comments