Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Remaja Cantik Hidup Sendiri di Gubuk Reyot Hampir Roboh di Pandegelang, Selalu Kebocoran saat Hujan в хорошем качестве

Remaja Cantik Hidup Sendiri di Gubuk Reyot Hampir Roboh di Pandegelang, Selalu Kebocoran saat Hujan 3 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Remaja Cantik Hidup Sendiri di Gubuk Reyot Hampir Roboh di Pandegelang, Selalu Kebocoran saat Hujan

[ tw ] dari Tribun Banten vo dari Tribunnews SURYA.co.id, PANDEGLANG - Seorang remaja berusia 16 tahun terpaksa tinggal di sebuah rumah reot di Kabupaten Pandeglang, Banten. Remaja tersebut tinggal bersama keponakannya di rumah yang hampir ambruk tersebut. Ia hidup mandiri lantaran ibunya sudah meninggal dunia, sedangkan ayahnya sudah menikah lagi. Siti Nuraida, siswi kelas 10 SMK ini tinggal di di sebuah rumah reyot di Desa Cimanggu, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Siti tinggal di rumah yang berukuran 6x8 meter persegi itu bersama keponakannya, Aisyah. Sejumlah material rumah terlihat lapuk karena ditumbuhi lumut. Bukan hanya itu, atap rumahnya pun bocor saat hujan mengguyur. Tak banyak perabotan yang dimiliki oleh gadis yang biasa dipanggil Aida ini. Sehari-hari, Aida mengandalkan tungku berbahan bakar kayu untuk memasak. Aida menceritakan, sang ibu meninggal karena sakit saat dirinya berumur 3 tahun pada 2005 silam. Sedangkan ayahnya memilih untuk menikah kembali dan tak pernah menengoknya. Sejak saat itu, Aida tinggal bersama kakak perempuannya dan diasuh saudara yang berada di samping rumah. Namun, pada awal 2021 lalu, sang kakak bercerai dan menitipkan anaknya pada Aida. Kakak Aida kemudian merantau di Jakarta untuk mengais rezeki. Setiap bulannya, sang kakak mengirimkan uang sebesar Rp800 ribu. Uang itu digunakan untuk biaya sekolah dan juga biaya hidup keduanya. Tak jarang kiriman itu terlambat hingga membuat Aida dan sang keponakan harus menahan lapar. Meski ditawari tinggal oleh keluarga yang lain, Aida lebih memilih tinggal di bangunan yang hampir ambruk itu. Alasannya karena ia sudah nyaman. Ia pun berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya. Sementara itu, Kepala Desa Cimanggu, Suwardi mengatakan pihaknya telah mengajukan proposal permintaan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk perbaikan rumah Aida selama lima tahun berturut-turut. Sebab, tempat tinggal yang ditempati Aida sudah sejak lama masuk kategori rumah tidak layak huni (RTLH). Namun, hingga kini pengajuan tersebut tidak membuahkan hasil. WEBSITE: http://surabaya.tribunnews.com/ Instagram:   / suryaonline   Facebook:   / suryaonline   #hariansurya #suryaonline #pandegelang #banten #jawabarat #jabar #bansos #miskin #jps

Comments