Скачать с ютуб Nyanyian Mbata Raeng - Peraih penghargaan Lomba Perayaan Budaya Nusantara II Tahun 2022. в хорошем качестве

Nyanyian Mbata Raeng - Peraih penghargaan Lomba Perayaan Budaya Nusantara II Tahun 2022.

NYANYIAN TRADISI MBATA RAENG Narasumber utama: Silvianus Robiyanto Mbata adalah salah satu tradisi nyanyi masyarakat Manggarai. Biasanya tradisi ini dinyanyikan pada sore hari hingga malam sebelum tidur, Konon katanya lagu mbata ini merupakan pelepas lelah sambil menunggu santap malam setelah seharian bekerja di ladang. Mbata juga biasanya dinyanyikan pada saat panen jagung, dimana sekelompok masyarakat duduk melingkar sambil ponte latung (mengikat jagung). Lagu yang dinyanyikan menceritakan berbagai macam hal, antara lain percintaan, nasib, kekompakan dan kebersamaan. MBATA RAENG menceritakan tentang percintaan, dimana dalam lagu tersebut laki-laki dan perempuan sambil mengungkapkan rasa tertarik satu sama lain dengan cara bernyanyi bergantian. Nyanyian Mbata Raeng ini hanya diiringi alat musik gong dan gendang. Koreografinya pun sangat sederhana, laki-laki dan perempuan hanya duduk melingkar sambil bernyanyi bergantian, bertatapan dan mengekspresikan ketertarikan satu sama lain melalui lagu dan ekspresi tubuh. Kostum yang dipakai para pembawa nyanyian Mbata Raeng mengidentifikasikan secara jelas kekhasan busana adat Manggarai, yaitu 1. Hiasan yang menjulur sebanyak 9 buah pada kepala pada kelompok penyanyi wanita disebut balibelo; hiasantersebut dibalut lagi dengan sebuah kain kecil melingkar yang disebut retu; 2. Baju wanita disebut mbero; 3. Kain tenun wanita/pria disebut songke (towe songke = kain songke); 4. Ikat kepala pria disebut sapu lonto leok. 5. Baju pria disebut kambiang.