У нас вы можете посмотреть бесплатно Pendakian Gunung Sanggabuana | Antara Ziarah & Pesugihan или скачать в максимальном доступном качестве, которое было загружено на ютуб. Для скачивания выберите вариант из формы ниже:
Если кнопки скачивания не
загрузились
НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу
страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru
Untuk menuju ke basecamp, jadi saya menggunakan mobil dari Share Car, rental mobil instan yang tersedia di Jabodetabek & Bali. Untuk informasi lebih lanjut tentang Share Car, teman-B dapat mengunduh aplikasinya di sini: https://bit.ly/BodinkSC Untuk informasi lebih lanjut tentang Share Car, cek: www.sharecar.co.id Instagram: @sharecarid TikTok: @sharecar ================================================ Ketika seorang pendaki naik gunung umumnya mereka mau ngapain sih? Mau cari ketenangan, mau cari pemandangan, atau memang menyalurkan hobi? Oleh sebagian warga kita, gunung kerap kali dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para mahluk astral. Sehingga banyak gunung yang sering dijadikan sebagai tempat ritual kepercayaan tertentu. Tak terkecuali gunung yang akan kita kunjungi kali ini yaitu gunung Sanggabuana. Gunung yang terletak di Kabupaten karawang ini memiliki pesona magis yang cukup kental. Bagaimana tidak, dipuncaknya telah berjejer belasan makam atau yang biasa juga disebut petilasan. Sebenarnya keberadaan makam ini patut dipertanyakan. Perlu digaris bawahi ya, Makam yang dimaksud disini bukanlah kuburan yang berisi jenazah, melainkan hanya prasasti dari tokoh-tokoh setempat yang oleh sebagian orang jadi dikeramatkan. Saat ini tidak kurang dari 14 buah makom yang sudah berdiri kokoh lengkap dengan bangunannya. Menurut info dari literasi yang saya baca, ada satu buah kuburan yang memang benar-benar asli berisi jenazah, sementara sisanya entah lah. Dan menurut info yang saya baca juga, Beberapa tahun ke belakang, makam-makam ini sempat dibongkar oleh anak-anak pecinta alam, karena dikhawatirkan menimbulkan kemusyrikan. Namun tidak lama setelah itu, makam-makam ini kembali bermunculan. Katanya sih semua ini memang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan motif ekonomi, yaitu memanfaatkan keyakinan para peziarah. Yang mana semakin banyak makam, akan semakin banyak juga mendatangkan orang. Dengan banyaknya para peziarah yang datang, maka secara langsung perekonomian juga akan hidup. Nah kalo udah kayak gini sebenarnya agak sulit, karena menyangkut perut orang banyak. Kalo dari saya mungkin untuk wisata sih sah-sah aja, tapi jangan ada embel-embel spiritual, apalagi yang mengarah pada kemusyrikan. Karena dalam agama saya sendiri yaitu agama islam, ziarah kubur itu memang ada bahkan hukunya sunah. Tapi ada tata cara juga adabnya, bukan malah dengan mandi dipancuran terus membuang celana dalam, yang mana itu jelas-jelas akan mengotori lingkungan. Yaa betul banget teman-B, jadi para peziarah disini tuh punya kebiasaan yang kurang baik yakni mereka akan mandi dipancuran, lalu setelah itu mereka akan membuang celana dalam sebagai syimbol untuk membuang kesialan. Alhasil celana-celana yang mereka buang, mengotori lingkungan sekitar. Fenomena tersebut sempat viral di sosial media beberpa waktu ke belakang, bahkan ada sumber yang mengatakan juga, untuk membuang celana dalam setiap ritual akan dikenakan tariff sekitar 250rbu, jika mereka ditemani kuncen atau sang guru kunci. Jika melihat kenyataan seperti ini, saya kurang setuju jika kegiatan ini disebut ziarah. Karena menurut saya sudah mendekati ke arah kemusyrikan. Kalau menurut kalian bagaimana teman-B? ======= Temukan saya di social media ======= Youtube: / bodinkartventure Facebook: / bodinkartventure Instagram: / bodinksvriadi Email: [email protected] ©169280